Pengertian
Metode Ilmiah
Metode Ilmiah dalam bahasa inggris (scientific method) merupkan proses
keilmuan untuk memperoleh pengetahuan secara sistematis berdasarkan bukti
fisis.
Tujuan
Penulisan Karya Ilmiah
Tujuan dalam Penulisan karya Tulis Ilmiah adalah memberikan pemahaman terhadap siswa agar dapat berpikir secara logis dan ilmiah dalam menguraikan dan membahas suatu permasalahan serta dapat menuangkannya secara sistematis dan terstruktur.
Tujuan dalam Penulisan karya Tulis Ilmiah adalah memberikan pemahaman terhadap siswa agar dapat berpikir secara logis dan ilmiah dalam menguraikan dan membahas suatu permasalahan serta dapat menuangkannya secara sistematis dan terstruktur.
Sikap Ilmiah
Sikap ilmiah merupakan sikap yang harus ada pada diri
seorang ilmuwan atau akademisi ketika menghadapi persoalan ilmiah. Sikap ilmiah
ini perlu dibiasakan dalam berbagai forum ilmiah, misalnya dalam diskusi,
seminar, karya, dan penulisan karya ilmiah.
Prof harsojo menyebutkan enam macam sikap ilmiah,
yaitu :
- Obyektivitas , dalam peninjauan yang penting adalah obyeknya.
- Sikap serba relatif , ilmu tidak mempunyai maksud mencari kebenaran mutlak, ilmu berdasarkan kebenaran-kebenaran ilmiah atas beberapa postulat, secara apriori telah diterima sebagai suatu kebenaran. Malahan teori-teori dalam imlu sering untuk mematahkan teori yang lain.
- sikap skeptis adalah sikap untuk selalu ragu-ragu terhadap pernyataanpernyataan yang belum cukup kuat dasar-dasar pembuktiannya.
- kesabaran intelektual , sanggup menahan diri dan kuat untuk tidak menyerah pada tekanan agar dinyatakan suatu pendirian ilmiah , karena memang belum selesainya dan cukup lengkapnya hasil dari penelitian , adalah sikap seorang ilmuwan.
- kesederhanaan adalah sikap cara berfikir, menyatakan, dan membuktikan.
- Sikap tidak memihak pada etik.
Berikut Rincian sikap ilmiah harus dimiliki seorang
peneliti, adalah sebagai berikut :
1. Sikap Ingin Tahu
Sikap ingin tahu ini terlihat pada kebiasaan bertanya
tentang berbagai hal yang berkaitan dengan bidang kajiannya. Contohnya :
“Mengapa demikian? Bagaimana caranya? Apa saja unsur-unsurnya? Dan seterusnya”.
2. Jujur
Seorang peneliti harus dapat menerima apa pun hasil
penelitiannya, dan tidak boleh mengubah data hasil penelitiannya.
3. Objektif
Seorang peneliti dalam mengemukakan hasil penelitiannya
tidak boleh dipengaruhi oleh perasaan pribadinya, tetapi harus berdasarkan
kenyataan (fakta) yang ada.
4. Memiliki
Kepedulian
Seorang
peneliti mau mengubah pandangannya ketika menemukan bukti yang baru.
5. Teliti
Seorang peneliti dalam melakukan penelitian harus
teliti dan tidak boleh melakukan kesalahan, karena dapat mempengaruhi hasil
penelitiannya.
6. Tekun
Seorang
peneliti harus tekun dan tidak mudah putus asa jika menghadapi masalah dalam
penelitiannya.
7. Berani dan
Santun
Seorang
peneliti harus berani dan santun dalam mengajukan pertanyaan dan
berargumentasi.
8. Sikap Kritis
Sikap kritis terlihat pada kebiasaan mencari informasi
sebanyak mungkin berkaitan dengan bidang kajiannya untuk dibanding-banding
kelebihan-kekurangannya, kecocokan-tidaknya, kebenaran-tidaknya, dan
sebagainya.
9. Sikap Terbuka
Sikap terbuka dapat dilihat pada kebiasaan mau
mendengarkan pendapat, argumentasi, kritik, dan keterangan orang lain, walaupun
pada akhirnya pendapat, argumentasi, kritik, dan keterangan orang lain tersebut
tidak diterima karena tidak sepaham atau tidak sesuai.
10. Sikap Rela Menghargai Karya Orang Lain
Sikap menghargai karya orang lain ini terlihat pada
kebiasaan menyebutkan sumber secara jelas sekiranya pernyataan atau pendapat yang
disampaikan memang berasal dari pernyataan atau pendapat orang lain.
11. Sikap Berani Mempertahankan Kebenaran
Sikap ini menampak pada ketegaran membela fakta dan
hasil temuan lapangan atau pengembangan walapun bertentangan atau tidak sesuai
dengan teori atau dalil yang ada.
12. Sikap Menjangkau ke Depan
Sikap ini dibuktikan dengan selalu ingin membuktikan
hipotesis yang disusunnya demi pengembangan bidang ilmunya.
Adapun
tahap-tahap dalam penyusunan karangan ilmiah
A. Tahap
Persiapan
Di dalam tahap ini ada beberapa tahap yaitu :
Di dalam tahap ini ada beberapa tahap yaitu :
- Menemukan masalah atau
mengajukan masalah yang akan dibahas dalam penelitian (didukung oleh latar
belakang, identifikasi masalah, batasan, dan rumusan masalah).
Menentukan Tema - Tema terbentuk berdasarkan satu topik yang akan dibahas. Topik haruslah berupa tesis.
- Tema ditentukan lebih dahulu sebelum topik karena ruang lingkupnya lebih luas dan abstrak
Dalam
pemilihan masalah/topik juga mempertimbangkan beberapa hal :
·
Harus topik
yang paling menarik perhatian.
·
Terpusat
pada segi lingkup yang sempit dan terbatas.
·
Memiliki
data dan fakta yang obyektif.
·
Harus
diketahui prinsip-prinsip ilmiahnya, meskipun serba sedikit.
·
Harus
memiliki sumber acuan / bahan kepustakaan yang dijadikan referensi.
Dalam
pembatasan topik/penentuan judul harus memperhatikan beberapa hal berikut :
·
Pembatasan
topik harus dilakukan sebelum penulisan karya ilmiah.
·
Penentuan
judul dapat dilakukan sebelum penulisan karya ilmiah / setelah penulisan karya
ilmiah selesai. Penentuan judul karya ilmiah : pertanyaan yang mengandung
unsur yaitu What (apa), Why (mengapa),
When (kapan), Where (dimana) dan How (bagaimana).
- Menentukan Tujuan
Dalam penulisan, tujuan merupakan pedoman dalam menyusun karangan maupun mencari bahan dan data yang diperlukan. Setiap penulis memiliki tujuan tertentu sehubungan dengan kegiatan menulisnya. Misalnya untuk mempengaruhi, meyakinkan, memberi informasi, menceritakan, dan sebagainya. - Mengumpulkan Bahan/Data
- Bahan dapat diperoleh melalui apa yang dilihat, didengar, dirasakan, dan dialami, dibantu dengan membaca dan daya khayal.
- Bahan dan data yang sudah terkumpul diinventariskan dan diseleksi untuk disusun menjadi kerangka karangan.
- Mengembangkan kerangka pemikiran yang berupa kajian teoritis
Kerangka karangan adalah Garis besar karangan yang
memuat pokok pikiran.
Disusun berdasarkan :
- Urutanwaktu
- Urutan peristiwa
- Urutan penting
- Urutan tidak langsung
- Urutan tempat
Fungsi dari membuat kerangka karangan :
- Mempermudah dalam penyusunan karangan
- Menyusun karangan secara teratur
- Menghindari penggunaan kalimat atau pokok pikiran yang berulang
- Miniatur dari seluruh karangan
Pola Penyusunan kerangka karangan :
Mengajukan hipotesis atau jawaban atau dugaan sementara atas penelitian yang akan dilakukan.
Mengajukan hipotesis atau jawaban atau dugaan sementara atas penelitian yang akan dilakukan.
- Pola Alamiah berdasarkan faktor alamiah
- Pola Logis berdasarkan jalan pikiran
- 5. Hipotesis perlu dikembangkan agar kita bisa memberikan jawaban sementara terhadap masalah yang kita angkat. Ini penting untuk kita lakukan agar kita bisa menyajikan berbagai alternatif pemecahan masalah yang kita hadapi. Hipotesis untuk kepentingan karya tulis ilmiah ini tidak harus dirumuskan secara formal seperti pada karya tulis penelitian. Fungsi utama hipotesis dalam karya tulis ilmiah ialah untuk mengarahkan imajinasi ilmiah kita agar bisa mengantisipasi apa yang akan terjadi jika kita berupaya memecahkan permasalahan yang kita hadapi dengan pendekatan-pendekatan tertentu.
- Metodologi (mencakup berbagai teknik yang dilakukan dalam pengambilan data, teknik pengukuran, dan teknik analisis data)
Adapun Tahap
Pengumpulan data :
·
Pencarian
keterangan dari bahan bacaan / referensi.
·
Pengumpulan
keterangan dari pihak-pihak yang mengetahui masalah.
·
Pengamatan
langsung (observasi) ke obyek yang akan diteliti. Percobaan di laboratorium/
pengujian di lapangan.
B. Tahap
Penulisan
Tahap Penulisan merupakan perwujudan tahap persiapan ditambah dengan pembahasan yang dilakukan selama dan setelah penulisan selesai.
Tahap Penulisan merupakan perwujudan tahap persiapan ditambah dengan pembahasan yang dilakukan selama dan setelah penulisan selesai.
Sistematika Penulisan Karya Ilmiah
- Bagian Pembuka
- Cover
- Halaman judul.
- Halaman pengesahan.
- Abstraksi
- Kata pengantar.
- Daftar isi.
- Ringkasan isi.
- Pendahuluan
- Latar belakang masalah.
- Perumusan masalah.
- Pembahasan/pembatasan masalah.
- Tujuan penelitian.
- Manfaat penelitian.
- Kajian teori atau tinjauan kepustakaan
- Pembahasan teori
- Kerangka pemikiran dan argumentasi keilmuan
- Pengajuan hipotesis
- Metodologi penelitian
- Waktu dan tempat penelitian.
- Metode dan rancangan penelitian
- Populasi dan sampel.
- Instrumen penelitian.
- Pengumpulan data dan analisis data.
- Hasil Penelitian
- Jabaran varibel penelitian.
- Hasil penelitian.
- Pengajuan hipotesis
- Diskusi penelitian, mengungkapkan pandangan teoritis tentang hasil yang didapatnya.
- Bagian penunjang
- Daftar pustaka.
- Lampiran- lampiran antara lain instrumen penelitian.