Pengertian
Penalaran
Penalaran adalah sebuah
pemikiran untuk dapat menghasilkan suatu kesimpulan. Ketika seseorang sedang
melanarkan sesuatu, maka orang tersebut akan mendapat sebuah pemikiran dimana
pemikiran tersebut adalah suatu kesimpulan masalah yang sedang dihadapi.
Contoh saja kalau kita
sedang berkendara dan terjebak di derasnya hujan, apakah yang akan kita
lakukan? disitulah nalar kita bekerja. mencari sebuah solusi agar kita bisa
terhindar dari derasnya hujan dengan cara memikirkan sesuatu yang bisa dipakai
untuk berteduh.
Ciri-ciri
penalaran :
·
Adanya suatu pola berfikir yang secara
luas disebut logika
·
Sifat analitik dari proses berfikir.
Analisis pada hakikatnya merupakan suatu kegiatan berfikir berdasarkan
langkah-langkah tertentu.
Tujuan
penalaran
Tujuan dari penalaran
yang terjadi diatas tersebut adalah untuk menentukansecara logis atau objektif,
apakah yang kita lakukan itu benar atau tidak sehingga dapat dilaksanakan.
Metode Deduktif
Deduksi berasal dari bahasa Inggris deduction yang berarti penarikan kesimpulan
dari keadaan-keadaan yang umum, menemukan yang khusus dari yang umum.
Deduksi adalah cara berpikir yang di tangkap atau di ambil dari pernyataan yang
bersifat umum lalu ditarik kesimpulan yang bersifat khusus. Penarikan
kesimpulan secara deduktif biasanya mempergunakan pola berpikir yang dinamakan
silogismus.Metode berpikir deduktif adalah metode berpikir yang menerapkan hal-hal yang umum terlebih dahulu untuk seterusnya dihubungkan dalam bagian-bagiannya yang khusus.
Contoh:
Masyarakat Indonesia konsumtif (umum) dikarenakan adanya perubahan arti sebuah
kesuksesan (khusus) dan kegiatan imitasi (khusus) dari media-media hiburan yang
menampilkan gaya hidup konsumtif sebagai prestasi sosial dan penanda status
sosial.
Jenis
penalaran dedukatif yaitu:
·
Silogisme Kategorial : Silogisme yang terjadi dari
tiga proposisi
·
Silogisme Hipotesis : Silogisme yang terdiri atas
premis mayor yang berproposisi konditional hipotesis
·
Silogisme Alternatif : silogisme yang terdiri atas
premis mayor berupa proporsi alternatif
·
Entimen : Silogisma ini jarang di temukan dalam
kehidupan sehari-hari, baik dalam tulisan maupun lisan
Metode
Indukatif
Pengertian induktif
adalah pengambilan kesimpulan secara umum dengan berdasarkan pengetahuan yang
diperoleh dari fakta-fakta khusus.
Jenis-jenis Penalaran Induktif
1.
GENERALISASI
Proses penalaran yang mengandalkan beberapa pernyataan yang mempunyai sifat tertentu untuk mendapatkan simpulan yang bersifat umum. Atau dengan kata lain proses penalaran yang bertolak dari fenomena individual menuju kesimpulan umum.
Contoh:
Grace Natalie adalah presenter berita, dan ia berparas cantik.
Proses penalaran yang mengandalkan beberapa pernyataan yang mempunyai sifat tertentu untuk mendapatkan simpulan yang bersifat umum. Atau dengan kata lain proses penalaran yang bertolak dari fenomena individual menuju kesimpulan umum.
Contoh:
Grace Natalie adalah presenter berita, dan ia berparas cantik.
2. ANALOGI
adalah penalaran induktif dengan membandingkan dua hal yang mempunyai sifat sama atau banyak persamaannya.
Contoh :
Nina adalah lulusan Akademi Amanah.
Nina dapat menjalankan tugasnya dengan baik.
Ali adalah lulusan Akademi Amanah.
Oleh Sebab itu, Ali dapat menjalankan tugasnya dengan baik
3. Hubungan Kausal.
Adalah penalaran yang diperoleh dari gejala-gejala yang saling berhubungan. Hal ini terlihat ketika tombol ditekan yang akibatnya bel berbunyi. Dalam kehidupan kita sehari-hari, hubungan kausal ini sering kita temukan, seperti :
Contoh :
Ketika pulang dari pasar, Ibu Sonya melihat tanah di halamannya becek, ibu langsung menyimpulkan bahwa kain jemuran di belakang rumahnya pasti basah. Dalam kasus itu penyebabnya tidak ditampilkan yaitu hari hujan.
adalah penalaran induktif dengan membandingkan dua hal yang mempunyai sifat sama atau banyak persamaannya.
Contoh :
Nina adalah lulusan Akademi Amanah.
Nina dapat menjalankan tugasnya dengan baik.
Ali adalah lulusan Akademi Amanah.
Oleh Sebab itu, Ali dapat menjalankan tugasnya dengan baik
3. Hubungan Kausal.
Adalah penalaran yang diperoleh dari gejala-gejala yang saling berhubungan. Hal ini terlihat ketika tombol ditekan yang akibatnya bel berbunyi. Dalam kehidupan kita sehari-hari, hubungan kausal ini sering kita temukan, seperti :
Contoh :
Ketika pulang dari pasar, Ibu Sonya melihat tanah di halamannya becek, ibu langsung menyimpulkan bahwa kain jemuran di belakang rumahnya pasti basah. Dalam kasus itu penyebabnya tidak ditampilkan yaitu hari hujan.
Dalam
kaitannya dengan hubungan kausal ini, tiga hubungan antar masalah yaitu sebagai
berikut:
1. Sebab akibat
Sebab akibat ini berpola A menyebabkan B, C, dan seterusnya. Sehingga efek dari suatu peristiwa yang diaanggap penyebab kadang-kadang lebih dari satu. Dalam kaitannya dengan hubungan kausal ini, diperlukan kemampuan penalaran seseorang untuk mendapatkan simpulan penalaran.
Contoh :
Hujan turun di daerah itu mengakibatkan timbulnya banjir.
2. Akibat sebab
Akibat sebab ini dapat kita lihat pada peristiwa seseorang yang pergi ke dokter. Kedokter merupakan akibat dan sakit merupakan sebab. Jadi hampir mirip dengan entimen. Akan tetapi dalam penalaran jenis akibat sebab ini, Peristiwa sebab merupaka simpulan.
Contoh :
Andika tidak lulus dalam ujian kali ini disebabkan dia tidak belajar dengan baik.
3. Akibat-akibat
Akibat-akibat adalah suatu penalaran yang menyiratkan penyebabnya. Peristiwa “akibat” langsung disimpulkan pada suatu akibat yang lain.
Contoh:
Ibu mendapatkan jalanan di depan rumah becek, sehingga ibu beranggapan jemuran di rumah
1. Sebab akibat
Sebab akibat ini berpola A menyebabkan B, C, dan seterusnya. Sehingga efek dari suatu peristiwa yang diaanggap penyebab kadang-kadang lebih dari satu. Dalam kaitannya dengan hubungan kausal ini, diperlukan kemampuan penalaran seseorang untuk mendapatkan simpulan penalaran.
Contoh :
Hujan turun di daerah itu mengakibatkan timbulnya banjir.
2. Akibat sebab
Akibat sebab ini dapat kita lihat pada peristiwa seseorang yang pergi ke dokter. Kedokter merupakan akibat dan sakit merupakan sebab. Jadi hampir mirip dengan entimen. Akan tetapi dalam penalaran jenis akibat sebab ini, Peristiwa sebab merupaka simpulan.
Contoh :
Andika tidak lulus dalam ujian kali ini disebabkan dia tidak belajar dengan baik.
3. Akibat-akibat
Akibat-akibat adalah suatu penalaran yang menyiratkan penyebabnya. Peristiwa “akibat” langsung disimpulkan pada suatu akibat yang lain.
Contoh:
Ibu mendapatkan jalanan di depan rumah becek, sehingga ibu beranggapan jemuran di rumah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar