Sabtu, 28 Juni 2014

ALASAN TIDAK BOLEH MEMILIH GOLPUT


Jelang gelaran pesta demokrasi yang sebentar lagi dilaksanakan, geliat politik tanah air semakin meningkat, partai-partai politik mulai gencar mempromosikan partai maupun calegnya dan bahkan capresnya baik melalui iklan di media elektronik, sampai ke media cetak. Seolah berbanding terbalik dengan semangat parpol-parpol dalam menyambut Pemilu, justru saat ini tingkat kepercayaan masyarakat kepada partai politik, tokoh, dan pemerintah jauh menurun,

Bukan tanpa alasan, respon rakyat ini merupakan akibat dari rasa kecewa karena semenjak reformasi digulirkan, kondisi bangsa dan nasib rakyat belum mengalami perubahan berarti. Ditambah lagi ulah tokoh-tokoh politik yang awalnya tampak begitu meyakinkan namun kini justru menjadi pesakitan terjerat kasus suap, korupsi, dan lain-lain hingga pada akhirnya masyarakat menilai bahwa apapun partainya, siapa pun tokohnya, semua sama saja, hanya mempentingkan diri dan golongannya sendiri, dan rakyat hanya dijadikan komoditi untuk dieksploitasi pada masa kampanye saja.

Akibatnya, tingkatan minat masyarakat dalam menggunakan hak suara pada pemilu pun menurun, yang artinya golput meningkat. Beberapa orang sangat ingin Golput, beberapa malah menyarankan orang lain untuk Tidak Golput.
Biasanya mereka yang golput itu akibat rasa kecewaan, pesimis, putus asa dan apatis terhadap keadaan negeri ini. Sebab, ketidaksertaan mereka dalam Pemilu akan menambah sedikit dukungan untuk orang baik-baik di panggung kekuasaan. Jika orang-orang baik itu semakin sedikit, maka peluang para koruptor dan penjahat akan semakin mudah melenggang kepanggung kekuasaan.
Jadi solusinya kita sebagai warga negara yang baik, kita cari tahu mana calon yang terbaik, paling tidak menurut kita. Lalu kita pilihlah dia yang pantas untuk menjadi presiden.

Jumat, 23 Mei 2014

tulisan 2

Bukan Cerita Biasa


Cinta itu ibarat perang, berawalan dengan mudah namun sulit di akhiri.

Suatu hari, bermula dari pertemuan-pertemuan yang menyenangkan disekolah. Kebiasaan-kebiasaan ramah, saling bertatap wajah. Bercanda gurau habiskan masa-masa sekolah (dari tk, sd, smp, sampe sma) penuh suka, penuh gembira. Hingga akhirnya tercipta sebuah rasa yang dinamakan cinta.

Tak terasa masa-masa sekolah akan berakhir didepan mata. Masa muda yang penuh cita siap menantang dunia berupaya mengubah jalan cerita di hidupnya. Kemudian ada cinta yang merangkul rasa menemani ceria yang sebentar lagi akan berbalut luka. Karna akan berpisah selamanya.

Begini ceritanya,

Anatasha dan Reza, sejak kecil sampai remaja selalu bersama. Alasan apapun tak pernah membuat mereka berpisah. Tak pula mereka hanya sahabat saja, melainkan sejoli yang tangguh dan kokoh dalam cintanya.

Meski Reza tau Anatasha tak bisa bertahan hidup lebih lama darinya. Hal itu tak membuatnya goyah ataupun menyerah mencintai kekasihnya. Hanya saja, Reza tak kuasa menahan airmatanya manakala Anatasha memintanya pergi dan mencari pengganti dirinya yang tak sampai 1 bulan lamanya menikmati dunia.

Bukit berbunga, tepat dibelakang sekolah akan jadi saksi cinta mereka yang setia. Tempat favorit yang sering mereka kunjungi untuk mendengarkan lagu kesukaan bersama, belajar bersama, menikmati indahnya sunset yang jingga, tempat yang penuh akan kenagan manis mereka.

Itu semua akan jadi kenangan yang kemudian akan segera pudar sebagaimana tinta hitam yang melekat pada kertas putih kemudian terkena air lalu memudar dan akhirnya menghilang.
***

Ada pula cinta yang coba memaksa, datang menghantui Reza, memburamkan pandangannya agar Anastasha menghilang dari hatinya. Lantas cinta itu tak kuat merasuk ke hatinya hingga hilang dan berlalu begitu saja. Anatasha lah pemilik hati Reza seutuhnya. Hingga tak ada celah yang tersisa.

Tak sedikit air mata Reza yang tertumpah untuk Anatasha, manakala melihat tempat yang sering mereka lalui berdua hanya akan jadi kenangan.

Tak kalah hebat cinta Anatasha untuk Reza, korban rasa jadi hal biasa untuknya. Berpura-pura lupa telah mencinta, menyiksa hatinya demi kebohongan belaka. Hingga Reza tak terluka lagi dihatinya. Meski ceroboh tapi Anatasha melakukan yang terbaik untuk kekasihnya.

Tak terasa sampai pada waktu dimana 1 bulan kebersamaan mereka hanya tersisa 1 jam saja.

T ak banyak yang bisa dipersembahkan Reza untuk Anatasha yang waktunya hanya tersisa satu jam saja. Kemudian handphonenya berdering. Tak lama membuka handphone, airmatanya bercucuran di pipi. ‘waktu anda tersisa 1 jam’ begitulah tertulis pada catatan handphonenya. Pantas airmatanya berderai.

“Kenapa Reza menangis.”

“Aku hanya bahagia pernah berdampingan denganmu. Airmata ini sepertinya tulus keluar dari mataku,” Reza hanya tersenyum agar Anatasha tak mengkhawatirkan perasaannya.

“Meski itu bohong tapi aku bahagia mendengar ucapanmu,” tepisnya ragu perasaan Reza.

Reza hanya tersenyum. Kemudian bergerak, jalan menuju Anastasha.

“Hanya ada satu jam waktuku bersamamu, lalu apa yang kamu inginkan dariku? Apa aku harus melompat dari gedung tertinggi itu,” ujar Reza menunjuk gedung paling tinggi ditempat mereka berada, “Atau kamu mau aku menunggumu kembali?” lanjut Reza.

Airmata tulus mulai meleleh dari mata Anatasha. “Sudah saatnya cintamu diperbarui!!! Hari ini kurasa cintamu sudah sampai dibatas akhir.”

“Kalaupun kudapatkan kesempatan itu. Aku hanya ingin memperbarui cintaku dengan orang yang sama bukan dengan yang baru.”

“Bagaimana jika orang yang sama itu tiba-tiba menghilang?”

“Aku akan menunggunya kembali!!! Kapanpun aku menemukannya, aku akan mencintainya lagi. Seperti ini, iya benar-benar seperti ini.”

Anatasha menangis tanpa suara, melangkah tak bernada, kemudian bergerak, berdiri tepat membelakangi lelaki yang di cintainya.

“Waktumu hanya tersisa setengah jam. Lalu apa yang kamu inginkan dariku?”

“Gendong aku kemanapun kamu mau, kemudian bila aku diam, jangan pernah menoleh kebelakang. Jangan pernah berbalik melihatku, biarkan aku menghilang.”

“Sekali lagi aku mohon, saat aku tiada jangan pernah berbalik untuk mencariku, biarkan saja aku menghilang. Kumohon biarkan aku jadi bagian terindah dimasa lalumu. Biarkan aku tergantikan oleh orang lain.” Lanjut Anatasha terbata-bata dengan airmata yang membasahi pipinya.

“Bagaimana kubisa lakukan itu? Sementara sebentar saja aku tak melihatmu, aku berlari mencarimu. Mungkinkah aku bisa membiarkanmu pergi untuk selamanya? Aku tak akan menemukanmu lagi meski aku berlari lebih cepat dari biasanya.”

“Sebelum bertemu denganmu, aku hanya punya lem dan benang ditepian hatiku. Kemudian kamu datang merajut hatiku dengan benang itu, dan kamu kuatkan rajutan itu dengan lemnya. Lantas, bagaimana ia akan terbuka lagi?” lanjut Reza dengan airmata yang perlahan menetes.

“Biarkan ia sampai mengeras, tak lama ia akan pecah. Kemudian ada celah yang terbuka disana. Perlahan benangnya akan putus karna rapuh. Lalu ia sepenuhnya akan terbuka.”

“Tidak….! Jika benangnya putus dan hatiku terbuka, aku akan merajutnya kembali, meski itu menyakitkan. Tapi aku akan melakukannya.”

“Biarkan saja ia terbuka.” Suara Anatasha mulai letih, matanya terpejam. Tak lama badannya memberat.

Akhirnya, cinta mereka berhenti pada masa yang berbahagia. Dimana mereka saling tau apa yang dirasa, meski airmata yang jadi saksinya. Cukup yang dicinta tau apa yang di rasa, itu sudah cukup untuk bahagia.

comment : Bagus alur ceritanya apa lagi pas bagian " Kalaupun kudapatkan kesempatan itu. Aku hanya ingin memperbarui cintaku dengan orang yang sama bukan dengan yang baru" itu artinya setia dengan cintanya :-)

Tulisan

MIMPI YANG HILANG

Dibawah hamparan gelap luas yang bertabur bintang
Aku menatap satu bintang yang paling terang
Aku menatapnya dengan penuh harapan
Seolah itu kau
Yang kini jauh seakan hilang..

Selama ini
Aku mencoba tuk selalu mengerti hatiku
Namun ternyata semua masih semu ku rasakan
Nama yang terukir dalam karang hatiku
Kini seakan terkikis
Oleh ombak yang menghantam..

Aku dan jenuhku, Bersamaan membisu
Terlalu jauh untuk maraih bintang yang sedang ku tatap
Aku dan senyumku
Mengikuti diam termenung
Namun tercipta sebuah mimpi
Yang hilang hanya dalam sekejap

tugas 3




Library
a.      You aren't expected to read a magazine in the library
b.      The students are supposed to fill the present list before enter the library
c.       You aren't  allowed to smoke in the library
d.      You  are  supposed  to read  book in library

Train

a.      You are supposed to priority the pregnant for sitting in a train
b.      You aren’t expected to sit on the train if   other  passengers  who are pregnant  standing
c.       I’m allowed to read the book when I was in a train
d.      You are  aren’t  allowed  to ride the train if you don’t buy a ticket

Museum

a.      You are  supposed  to  be  careful  in  here
b.      You aren’t expected to be Noisy in museum here
c.       You are  allowed  to take  picture in museum here
d.      You aren’t allowed  to  take  stuff  in  here

Restaurant

a.      You are  supposed  to be  friendly to the waiter
b.      You aren’t expected to blame the food in this restaurant
c.       You  are  allowed  to  request your order
d.      You aren’t allowed to  go before  paying  this  food

Classroom

a.      You are supposed to come early if you don’t want to be late in the class
b.      You aren't expected work PR in classrom 
c.       You  are  allowed  to  ask if  you don’t understand the teacher
d.      You aren’t allowed to  leave the classroom without permission

Selasa, 22 April 2014

Tugas Bahasa Inggris 2

I.                   In the following sentences supply the articles (a, an or the) if they are necessary. If no article is necessary, write Ø.
1.      Jason’s father bought him  a  bicycle that he had wanted for his birthday.
2.      The  Statue of Liberty was a gift of friendship from Ø France to Ø  United States.
3.      Rita is studying  an English and a math this semester.
4.      The judged asked a witness to tell the truth.
5.      Please give me a cup of Ø coffee with Ø cream and a sugar.
6.      The  big books on the  table are for my history class.
7.      When you go to the store, please buy a bottle of  Ø chocolate milk and a dozen oranges.
8.      There are only the  seats left for a tonight’s musical at the University.
9.      John and Mercy went to Ø school yesterday and then studied in the  library before returning home.
10.  What did you eat for the breakfast this morning?
11.  Rita plays a violin and her sister plays a guitar.
12.  While we were in Ø Alaska, we saw the Eskimo village.
13.  A chair that you are sitting is broken.
14.  On our trip to Ø Spain, we crossed the  Atlantic Ocean.
15.  Phil cannot go to the movies tonight because he has to write an essay.

II.                Fill in the blanks with the appropriate form of other.
1.      This pen isn’t working. Please give me another one
2.      If you’re still thirsty, I’ll make  other  pot of coffee.
3.      This dictionary has a page missing. Please give me the others
4.      He doesn’t need those books. He needs the other
5.      There are thirty people in the room. Twenty are from Latin America and the others  sare from other  countries.
6.      Six people are in the store. Two were buying meat. The other was looking at magazines. The others one  was eating a candy bar. The other one were walking around looking for more food.
7.      This glass of milk is sour. Others glass of milk is sour too.
8.      The army was practicing its drills. One group was doing artillery practice. Other  was marching; another  was at attention; and  the other was practicing combat tactics.
9.      There are seven students from Japan. The other are from Iran, and  another are from the other places.
10.  We looked at cars today. The first two we far too expensive, but the other ones were reasonably priced.